Bimbingan Gratis untuk Trading forex memakai Ea Robot Forex 100% profit tiap bulan Instaforex.com

.

Cara Sukses Trading dari NOL sampai PINTAR
1. Silahkan buka akun instaforex disini
2. Lakukan deposit minimal $100 (1 jutaan ) pada akun standar, dengan laverage 1:1000 , jika modal banyak lebih baik.
3. Saya bimbing anda trading secara online via email/ sms/ yahoo messenger.

10.2.12

Emas Hitam sebagai Indikator Ekonomi Dunia (2)


Pada tahun 2009 tidak ada satu Negara importer minyak mengeluhkan tentang kekurangan dalam pengiriman produk utama. OPEC, telah memproduksi minyak melebihi kuota yang telah ditentukan selama periode ini. Perwakilan Cartel’:s secara berulang-ulang menyatakan pasokan terhadap pasar berjalan dengan baik dan ini bukan kesalahan mereka jika harga pretoleum tinggi. Crash pada pasar minyak sangat diharapkan. Tetapi sangat tidak diharapkan jika sampai turun ke 37 US Dollar per barrel. Produsen dan pengguna: minyak seharusnya ada di kisaran 60 – 70 US Dollar per barrel akan sangat diterima oleh harga dipasar. Untuk harga 90 – 100 US Dollar per barrel terlihat tinggi tetapi masih bisa diterima. Pihak produsen tidak bisa membayangkan harga minyak 37 US Dollar per barrel walaupun dalam mimpi buruk yang menakutkan, dan bagi pengguna ini adalah mimpi terindah.

Kondisi ekonomi USA dan US Dollar mempengaruhi harga petroleum
Publikasi cadangan minyak mentah di USA dan China sebagai pengguna utama petroleum mempunyai pengaruh yang kuat dalam harga minyak saat ini. Penurunan cadangan minyak di USA dan China dikarenakan industry yang berada dalam resesi dan negara dalam pemulihan kondisi ekonomi dan seluruh dunia. Laporan dari EIA (electronic industry association) USA tidak membuat para pekerja minyak senang mengumumkan tentang cadangan petroleum yang cukup besar.
Satu lagi factor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak adalah ketergantungan pada pasar komoditas dunia dari situasi perubahan pasar mata uang.

Ekstraksi Volume Minyak
Selama 10 tahun terakhir, permintaan terhadap minyak telah meningkat dengan kenaikan tahunan rata-rata sebesar 1,6%. Lebih baik bicara tentang penurunan tingkat ekstraksi minyak sekecil mungkin. Meskipun disana ada poin yang harus difikirkan. Selama tahun terakhir ekstraksi minya telah menurun di USA, Mexico, Norway, dan Great Britain. Negara-negara ini telah melewati batas puncak dari ekstraksi Minyak dan tendensi penurunan akan diintensifkan setiap tahun. Sementara itu 17% dari ekstraksi minyak dunia jatuh (informasi dari BP World Energy Outlook 2008). Situasi yang paling berbahaya adalah di Norwy dan Mexico, dimana pada tahun 2007 ekstraksi minyak menurun di 7,7% dan 5,5%. Pada tahun 2009 Rusia akan bergabung pada negara ini, yang secara global bagian produksi minyaknya adalah 12,6%. Sekarang berdasarkan survey geologi kondisi minya k beku di Siberia Timur. Development Profitability and Futures Operation, ekstraksi minyak mendekati nol untuk saat ini. Situasi ini akan timbul sampai harga minya per barrel menjadi 60 – 70 US Dollar.
Jadi tahun depan, lima produsen minyak besar akan mengurangi pengiriman material utama. Jika ekstraksi minyak di Rusia, USA, Mexico, Norway and Great Britain menurun 1% dan OPEC mengurangi sesuai dengan janjinya sebesar 12% (ATAU 10%), maka tingkat produksi minyak global akan berkurang dalam 4,5 – 5% ( dalam kondisi negara yang lain tetap menjaga ekstraksi pada tingkat yang sama).

Penurunan produksi minyak ini bisa dibandingkan dengan krisis yang disebut "Embargo Minyak" pada tahun 1973 ketika Arab Saudi yang merupakan anggota OPEC memutuskan untuk tidak memasok minyak ke negara yang mendukung Israel pada perang yang terjadi bulan Oktober. Sekedar mengingatkan bahwa proguksi minyak global menurun sampai dengan 4 – 5% dan harha perbarrelnya dari 3 USD – 9 USD. Bagaimanapun perbedaan penurunan produksi minyak saat itu dan saat ini terjadi karena ditentukan oleh factor-faktor yang berbeda. Konsumsi minyak pada tahun 1973 meningkat, sekarang turun. Pengurangan yang terjadi pada tahun 1973 diprovokasi oleh militer dan krisis politik, sekarang hal ini diprovokasi oleh alas an ekonomi yang benar-benar logis. Itu sebabnya menunggu kenaikan harga minyak percuma. Pointless untuk mengingat "Embargo Minyak" pada tahun 1978, ketika karena berita di Persia produksi minya mengalami penurunan meskipun tidak seperti pada tahun 1973 yang jatuh mengenai sector industri di USA. Kemudian kenaikan harga minyak mencapai 40 – 11 USD per barrel.

Kecepatan jatuhnya supply dalam kondisi krisis saat ini bisa lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan jatuhnya demand yang bisa ditolak karena pengembangan pasar. Selebihnya, EIA telah mengumumkan bahwa pada tahun 2011, dunia akan menghadapi resiko dari bencana energik karena pasokan minyak yang kurang mencukupi. Logika EIA sangat sederhana. Untuk kenaikan produksi minyak diperlukan dana investasi sebesar 360 Milyar Dollar. Dalam keadaan krisis dan harga minyak yang rendah, perusahaan akan mengurangi investasi yang dapat mengakibatkan jatuhnya tingkat produksi minyak. Permintaan minyak akan kembali tetapi tidak pada tingkat ekstraksi karena perusahaan tidak akan berinvestasi diwaktu yang sama. Hal ini akan menyebabkan kelebihan demand atas supply. Selain itu, harus dipertimbangkan bahwa harga minyak tidak objektif jika dilihat dari sudut pandang cost value. Era harga minyak murah sudah lewat dan cost value meningkat dari tahun ke tahun. Biaya rata-rata produksi bisa mencapai 4USD - 7USD per barrel didaerah tradisional ekstraksi, sebagai contoh Rusia. Biaya produksi minyak bisa mencapai 20-40 USD per barrel. Tambahkan biaya ke biaya transportasi utama dan biaya ekstra lainnya, yang kita terima adalah harga dapat diterima oleh produsen (dan harga yang diizinkan untuk intensitas produksi dimasa yang mendatang) adalah 60 USD per barel. Harga rendah prejudice proyek baru produksi minyak di daerah yang sulit akses.

Oil Future
Pada setengah tahun pertama, pasar tidak akan menyingkirkan banyak speculator, itulah sebabnya hal ini bisa diharapkan bahwa harga minyak bisa bertahan dikisaran 40-50 USD per barrel. Meskipun harga turun sementara ke 20-25 USD per barrel, sangat mungkin terjadi. Pada semester kedua 2009, pasar akan mulai merasakan pengurangan pengiriman minyak. Dunia Ekonomi bisa mulai beradaptasi setelah tekanan yang terjadi pada tahun 2008. Pengakuan atas fakta bahwa banyak asset yang dijual kembali saat keadaad panik dating. Supply minyak yang berkurang akan lebih bisa dirasakan kuat dalam second art of the year. Ini dapat menggerakkan harga minyak kekisaran 50-70 USD. Berdasarkan fakta ini rata-rata harga minyak pada tahun 2009 akan mencapai sekitar 60 USD. Panduan harga minyak pada akhir tahun adalah 65 USD per barrel. Namun, ini hanyalah ramalan, realitasnya bisa saja beda. Tidak bisa diketahui seberapa sukses rencana Obama dan seberapa stabli US Dollar dan jika babak baru resesi membanjiri ekonomi dunia. Bagaimanapun, Parlemen dan negara-negara penghasil minyak banyak mempertimbangkan anggaran dan anggaran harga minyak dengan perubahan dalam ramalan yang pesimis.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Tentang Saya

Asalamu alaikum, Hello.......Perkenalkan : Nama saya: Randi, saya orang Balikpapan, Sejak sekolah SD, SMP, SMA di kota Balikpapan, lalu kuliah S1- Ekonomi di Jogja, profesi saya yang asli adalah Seorang Guru, tapi pekerjaan saya yang kedua adalah Trader forex yang sudah saya tekuni sejak tahun 2006, E-iya. Hasil dari Trading Forex itu bisa 20 kali lebih besar dari pada Guru PNS lho !. lihat pengalamanku...
Untuk memperoleh Bimbingan trading secara gratis, silahkan Chat dengan saya.
( saya online 24 jam) ( Bagi rekan rekan yang sudah daftar forex di bawah afiliasi saya dan sudah deposit, segera hubungi saya lewat sms atau email atau chat untuk saya beri Robot Ea yang akan membantu trading anda profit 100% )